Sepasang suami isteri muda yang tak lama baru menikah telah menerima banyak kado yang berharga dari kaum kerabat dan teman-temannya.
Translate
Jumat, 31 Agustus 2012
Ojo Kesusu (Jangan Tergesa-gesa)
Alkisah ada sepasang suami istri yang baru menikah. Sicewek berasal dari keluarga Jawa sedangkan si cowok berasal dari keluarga Sumatra alias orang Batak.
Humor Daerah Sumatra
Tidak bermaksud untuk menghina satu suku tertentu...just joke..Horas...
Pada jaman dahulu kala, hiduplah serorang pendekar wanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan berlatih.
Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat.
Pada jaman dahulu kala, hiduplah serorang pendekar wanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan berlatih.
Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat.
Anak Kambing dan Serigala
Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing itu dari bahaya. Anak kambing itu mencari rumput di pinggir atap, dan saat itu dia melihat seekor serigala dan memandang serigala itu dengan raut muka yang penuh dengan ejekan dan dengan perasaan yang penuh kemenangan, dia mulai mengejek serigala tersebut,
The Peasant in Heaven
Once upon a time a poor pious peasant died, and arrived before the gate of heaven. At the same time a very rich, rich lord came there who also wanted to get into heaven.
Then saint peter came with the key, and opened the door, and let the great man in, but apparently did not see the peasant, and shut the door again.
Kamis, 30 Agustus 2012
The Princess and the Pea
Once upon a time there was a prince who wanted to marry a princess; but she would have to be a real princess. He travelled all over the world to find one, but nowhere could he get what he wanted. There were princesses enough, but it was difficult to find out whether they were real ones. There was always something about them that was not as it should be. So he came home again and was sad, for he would have liked very much to have a real princess.
Rabu, 29 Agustus 2012
Si Kancil dan Siput
Pada suatu hari si kancil nampak ngantuk sekali. Matanya serasa berat sekali untuk dibuka. “Aaa....rrrrgh”, si kancil nampak sesekali menguap. Karena hari itu cukup cerah, si kancil merasa rugi jika menyia-nyiakannya. Ia mulai berjalan-jalan menelusuri hutan untuk mengusir rasa kantuknya. Sampai di atas sebuah bukit, si Kancil berteriak dengan sombongnya, “Wahai penduduk hutan, akulah hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar di hutan ini. Tidak ada yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku”.
The Ugly Duckling
Once upon a time down on an old farm, lived a duck family, and Mother Duck had been sitting on a clutch of new eggs. One day, the eggs hatched and out popped six chirpy ducklings. But one egg was bigger than the others, and it didn't hatch. Mother Duck couldn't remember laying that seventh egg. “How did it get there?” Mother Duck wondered. TOCK! TOCK! The little prisoner was pecking inside his shell.
Raja Yang Bodoh
Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan malam hari!!
Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.
The Miser
A miser sold everything he had and bought a lump of gold. Then, he buried it in a hole in the ground by the side of an old wall. He went to look at his buried gold daily.
One of his workmen observed his frequent visits to the spot and decided to take a look. He discovered the hidden treasure and stole it. On his next visit, the Miser found that his gold is gone and he began to tear his hair and cry hysterically.
Raksasa Yang Egois
Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan cantik, milik seorang raksasa. Taman itu sangat indah dengan rumput yang hijau dan lembut, bunga-bunga yang cantik, dan puluhan pohon yang berbuah lebat.
Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohon-pohon.
Puteri Tidur
Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.
Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.
Selasa, 28 Agustus 2012
Cinderela
Di sebuah rumah, hiduplah seorang anak yang sangat cantik dan baik hati. Dia diberi nama Cinderela oleh kedua kakak tirinya. Kakak tiri Cindera itu sangat tidak suka dengan Cinderela. Tiap hari Cinderela selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari kedua kakak dan ibu trinya. Dia selalu disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah dan selalu dibentak-bentak.
Aladin dan lampu ajaib
Aladin adalah seorang laki-laki yang berasal dari Negara Persia. Dia tinggal berdua dengan ibunya. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Hingga pada suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kerumah Aladin. Laki-laki itu berkata kalau dia adalah saudara laki-laki almarhum bapaknya yang sudah lama merantau ke Negara tetangga. Aladin dan ibunya sangat senang sekali, karena ternyata mereka masih memiliki saudara.
Jack dan Pohon Kacang
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Jack. Ia tinggal di rumah dengan ibunya. Hidup mereka sangat memprihatinkan, dan harta yang mereka miliki hanyalah seekor sapi tua yang produksi susunya mulai berkurang. Hingga suatu hari, ibu menyuruh Jack pergi ke pasar untuk menjual sapi mereka satu-satunya itu. Uang hasil penjualan sapi tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli biji gandum dan kemudian akan menanamnya di ladang belakang rumah mereka.
Senin, 27 Agustus 2012
Alibaba dan Penyamun
Pada jaman dahulu dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Kedua saudara itu memiliki perbedaan dalam hidupnya. Alibaba hidup dalam kemiskinan dan tinggal di daerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan kayu bakar yang dikumpulkannya. Berbeda dengan kakaknya yang hidup kecukupan, tetapi serakah.
Asal Mula Guntur
Dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang pertapa sakti. Selain Mekhala, Guru Shie juga mempunyai murid laki-laki bernama Ramasaur. Murid laki-laki ini selalu iri pada Mekhala karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka.
Raja Telinga Keledai
Raja Zanas memerintah dengan sewenang-wenang. Kegemarannya menumpuk harta sebanyak mungkin yang diperolehnya dari pajak rakyatnya. Raja Zanas selain tamak juga seorang raja yang sangat kikir. Rakyat yang hidup sengsara tidak sekalipun pernah dipikirkannya. Anehnya raja yang zalim itu mempunyai kegemaran mendengarkan musik.
Padahal kata orang-orang bijak musik dapat memperhalus perasaan. Oleh karena itu yang menyukainya akan mempunyai perasaan yang lembut tetapi cerdas. Salah satu kegemaran Raja Zanas adalah mendengarkan tiupan suling. Kebetulan di negerinya ada seorang peniup seruling yang sangat pandai bernama Tarajan.
Peri dan Hutan Berkabut
Di sebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu. Sheila namanya. Ia senang sekali bermain di tepi hutan. Ibunya selalu mengingatkannya agar tak terlalu jauh masuk ke hutan. Penduduk desa itu percaya, orang yang terlalu jauh masuk ke hutan, tak akan pernah kembali. Bagian dalam hutan itu diselubungi kabut tebal. Tak seorang pun dapat menemukan jalan pulang jika sudah tersesat.
Minggu, 26 Agustus 2012
Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya.
Nyamuk Pertama
Pada zaman dahulu hiduplah seorang petani sederhana bersama istrinya yang cantik. Petani itu selalu bekerja keras, tetapi istrinya hanya bersolek dan tidak mempedulikan rumah tangganya. Mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana dan hidup dari hasil pertanian sebagaimana layaknya keluarga petani.
Sang istri yang cantik itu tidak puas dengan keadaan mereka. Dia merasa, sudah selayaknya jika suaminya berpenghasilan lebih besar supaya dia bisa merawat kecantikannya. Untuk memenuhi tuntutan istrinya, petani itu bekerja lebih keras. Namun, sekeras apa pun kerja si petani, dia tak mampu memenuhi tuntutan istrinya. Selain minta dibelikan obat-obatan yang dapat menjaga kecantikanya, istrinya juga suka minta dibelikan pakaian yang bagus-bagus --yang tentunya sangat mahal.
Pulau Hantu
Tersebutlah dua orang jagoan yang selalu ingin menunjukkan dirinya lebih jago dari yang lain. Pada suatu hari, mereka bertemu di perairan sebelah selatan Singapura.
Tanpa ba atau bu, mereka langsung saling menyerang. Mereka bertarung lama sekali hingga tubuh mereka bersimbah darah. Karena sama-sama kuat, tak ada tanda-tanda siapa yang akan kalah.
Bukit Merah
Dulu, Singapura pernah direpotkan oleh ikan todak. Ikan bermoncong panjang dan tajam itu suka menyerang penduduk. Tak terhitung berapa banyak penduduk yang luka-luka dan mati akibat serangan ikan ganas itu.
Raja kemudian memerintahkan penglima perangnya untuk menaklukkan ikan-ikan jahat itu. Maka, dipersiapkanlah sepasukan prajurit untuk membunuh ikan itu. Akan tetapi, hampir semua prajurit itu mati di moncong Todak. Raja bingung bagaimana menundukkan ikan itu.
Di tengah kebingungannya, Raja didatangi seorang anak kecil.
Sabtu, 25 Agustus 2012
Istana Bunga
Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan.
Petani yang Baik Hati
Di suatu desa, hiduplah seorang petani yang sudah tua. Petani ini hidup seorang diri dan sangat miskin, pakaiannya penuh dengan tambalan dan rumahnya terbuat dari gubuk kayu. Musim dingin sudah tiba, Pak Petani tidak punya makanan , juga tidak mempunyai kayu bakar untuk menghangatkan diri, jadi hari ini Pak Petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju.
Jumat, 24 Agustus 2012
Selasa, 21 Agustus 2012
Senin, 20 Agustus 2012
Lima Ekor Anak Kucing
Ngeong…! Suara Kucing itu pelan. Ia baru saja melahirkan lima ekor anak laki-laki yang sangat lucu-lucu sekali. Bulunya berwarna-warni, ada yang belang abu-abu, orange, putih, hitam dan emas. Anak-anaknya diberi nama Kaka, Kuku, Kiki, Keke, Koko.
Mereka tinggal di dalam gudang rumah Eza. Ibu kucing sedang menyusui kelima anaknya yang lucu-lucu itu.
“Bu, aku lapar.” kata Kaka.
“Kita juga lapar bu.” sahut keempat adik Kaka.
“Sabar ya nak, sakarang masih sore.” Jawab Bu Kucing.
“Memangnya kenapa bu?” Tanya Kiki anak ke-3.
“ Soalnya tikus-tikus masih sulit ibu tangkap, karena mereka sangat cepat dan lincah larinya. Kalian minum susu ibu saja dulu.”
Tabungan Kambing
“Mama ini kotak apa?” tanya Azlia pada mamanya.
“Oh itu kotak tabungan.”
“Kotak tabungan apa?”
“Papa sama mama setiap hari mengisi seribu ke dalam kotak itu. Uangnya nanti buat beli kambing. Kambingnya buat Idul Adha tahun depan.”
“Oh, seperti dompet Azlia ya. Itu dompet tabungan.”
“Memang Azlia punya dompet? Tabungannya buat apa?”
“Punya.” Sebentar, Azlia bergegas mencari tas kecilnya. Dia membongkar isi tasnya, di tas itu ada tempat pensil pemberian BuDe. “Nah, ini dia dompetnya”, seru Azlia sambil mengeluarkan dompet kertas buatannya dari tempat pensil. Di dalam dompet itu tersimpan beberapa uang logam.
Jangan Sedih Lagi, Paman Mada!
Siapa yang tidak kenal Paman Mada ? Semua anak di kampungku mengenalnya. Sebenarnya namanya bukan Paman Mada. Tidak ada yang tahu nama aslinya. Ayahku pun tidak tahu, padahal Ayah teman Paman Mada sejak kecil. Ia dijuluki Paman Mada karena model rambut dan bentuk wajahnya mirip dengan Gajah Mada,Mahapatih Majapahit, seperti yang tergambar dalam buku sejarah.
Paman Mada sangat pendiam.Wajahnya sangar. Kulitnya hitam. Rambutnya panjang, sering digulung ke atas. Tidak ada anak-anak di kampungku yang berani menyapanya. Orang-orang dewasa pun jarang disapa oleh Paman Mada. Tidak ada yang tahu mengapa Paman Mada seperti itu. Misterius.
Monyet Makan Manggis
Dari segi fisik, ia adalah pemuda yang kekar. Badannya sehat dan kokoh. Namun sayang, penampilannya nampak semrawut. Hidupnya tak memiliki arah yang jelas. Kerjanya hanya nongkrong dan nongkrong. Menghabiskan waktu dengan percuma di gardu pojok desa dengan teman-temannya. Bahkan, tidak jarang, ia hanya bengong di sana seorang diri. Ia merasa hidupnya tak berguna lagi setelah beberapa usaha yang ia rintis akhirnya kandas di tengah jalan. Pernah juga, ia bekerja pada orang lain tapi akhirnya keluar juga. Tidak betah karena merasa selalu diperintah.
Pagi hari ketika semua orang bangun dan segera berangkat ke tempat kerja masing-masing, pemuda tersebut biasanya masih terlelap tidur, dan baru akan terbangun ketika hari sudah siang. Dan dengan langkah lunglai serta tatapan kosong, ia akan ke gardu tersebut. Begitulah hari-hari yang ia lalui. Mengalir tanpa makna dan manfaat sedikit pun.
Suatu hari, pemuda tersebut diajak berburu ke hutan oleh pamannya. “Daripada tak ada yang kamu kerjakan, mending ikut paman berburu kijang di hutan,” ajak Sang Paman. “Bagaimana, mau?”
Teman Segi Empat
Shasa menengadahkan kepalanya. Diputarnya ke kanan kemudian ke kiri. Diregangkannya tangan kanannya. Kemudian diputarnya pinggangnya ke kanan dan ke kiri. Shasa menghembuskan nafasnya dengan lega. Akhirnya PR Matematika ini selesai juga. Dilihatnya jam dinding. Wahh.. ternyata sudah hampir pukul sembilan malam! Lama juga ia berkutat dengan soal-soal Matematika. Pantas saja tubuhnya terasa penat.
Minggu, 19 Agustus 2012
Ibuku Sayang
Dewi dan Dito adalah dua anak yang bersaudara terlahir di keluarga yang kurang mampu. Ibunya cacat tidak bisa berjalan secara normal karena kecelakan 4 tahun yang lalu, ayahnya telah tiada sejak mereka masih kecil. Namun mereka hidup dengan bahagia walapun serba kekurangan. Sekarang Dewi sudah kelas 5 dan Dito kelas 3. Mereka hidup rukun, setiap pulang sekolah selalu membantu ibunya mencuci pakaian dirumah tetangga, terkadang menyetrika baju. Setelah pekerjaan selesai barulah mereka belajar. Mereka bercita-cita ingin menjadi dokter.
Pohon Jambu Nancy
Musim hujan telah tiba, daun-daun Pohon Jambu di depan rumah Nancy mulai berubah coklat dan berguguran.
Angin yang berhembus kencang menjatuhkan daun-daun kering ke tanah. Sudah bertahun-tahun Pohon Jambu hidup di pekarangan rumah Nancy.
Ketika masih kecil, Ayah Nancy membawa Pohon Jambu dari kebun kantor dan menanamnya di pekarangan rumah Nancy. Kala itu Nancy masih belajar berjalan.
Setiap pagi, setelah Nancy mandi, Ayah Nancy mengajak Nancy menyiram Pohon Jambu Kecil, membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh dan kadang-kadang memberikan pupuk di atas tanahnya.
Ikan dan Burung
Di sebuah hutan hiduplah dua binatang yang saling bersahabat. Binatang itu adalah burung dan ikan. Keduanya sangat dekat dan selalu saling membantu. Kedekatan keduanya ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu kejadian yang mengubah mereka. Waktu itu ikan sedang beristirahat di pinggiran sungai. Ia memandangi biji-bijian di pohon tepat di atasnya.
“Kelihatannya biji-bijian itu enak dimakan” kata ikan dalam hati.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pesan Untuk Pengunjung