Translate

Minggu, 02 Oktober 2011

7 (Tujuh) Penyebab Kegagalan Pengusaha


Hasrat seseorang untuk meningkatkan karir sebagai Pengusaha begitu menggebu. Tetapi Hasrat/kemauan saja ternyata tidak cukup. Kemauan harus dibarengi dengan kemampuan dan keterampilan untuk menjalankan tugas Pengusaha. Bila tidak, kegagalanlah yang akan dijumpai.
Sebenarnya, dalam batas-batas tertentu, kegagalan semacam ini dapat dihindari/dikurangi. Hasil studi menunjukan bahwa sebagian besar kegagalan bisnis yang dikelola Pengusaha itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :




Masalah keuangan
Seringkali para Pengusaha cepat-cepat mencari kambing hitam bila menemui kegagalan. Kambing hitam kegagalan tersebut tidak lain adalah : Modal/dana yang tak mencukupi. Namun, untuk perusahaan kelas kakap, besarnya dana bukan menjadi masalah. Pangkal masalahnya terletak pada perencanaan keuangan yang tidak memadai, manajemen keuangan yang buruk, lebih menekankan peningkatan volume sales ketimbang ROI, kebijaksanaan kredit yang terlalu loggar, sistem penagihan yang tidak efektif, dan lain sebagainya.
Di samping itu, sikap yang tidak memperdulikan variabel ekonomi juga ikut memperbesar kemungkinan terjadinya kegagalan. Perusahaan dengan fixed cost yang besar sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi, terutama di masa resesi. Semakin tinggi presentase fixed costnya, semakin rentan pula keadaan perusahaan tersebut. Hanya perusahaan dengan tingkat variabel cost yang tinggilah yang bisa mengurangi beban biaya pengeluaran sewaktu bisnis lesu.
Karenanya Pengusaha perlu memperhatikan fixed cost serta profit sebenarnya yang diraih perusahaan, terutama di masa lesu.
Optimisme yang berlebihan
Optimisme memang merupakan “bumbu penyedap” yang diperlukan untuk memacu sukses dalam bisnis. Namun bila berlebihan, malah dapat mengakibatkan kegagalan.
Untuk menghindari kesalahan ini, seyogyanya diperhitungkan tiga macam hasil sewaktu mengatur planning : optimistis, realitas dan pesimistis. Rencana yang dibuat harus dapat menjawab dua pertanyaan penting : “Berapa lama perusahaan mampu bertahan seandainya terjadi sesuatu yang kurang beres?” dan “Alternatif apakah yang bisa dilakukan?”.
Bila Pengusaha dapat pengatasi tantangan/pertanyaan tersebut, maka dapat dipersiapkan upaya untuk mengatasi suatu perubahan yang bakal terjadi.
Tidak mampu melakukan perubahan
Perubahan itu tak mungkin dapat dihindari. Suatu perusahaan selalu dihadapkan pada dua alternatif : berkembang atau menjadi mati/bangrut. Beberapa perubahan yang positif ternyata malah tak mendapat sambutan baik dari para Pengusaha.
Pengusaha seyogyanya mengatur rencana perubahan peran mereka sesuai dengan pertumbuhan perusahaan. Pelaksanaan/pekerjaan hari ini haruslah menjadi perencanaan/penganalisis di masa depan. Mereka ini harus mendapatkan orang/kayawan yang mampu menjalankan tugas operasional perusahaan sesuai dengan spesialisasi masing-masing.
Pertumbuhan yang cepat
Hal ini merupakan alasan kegagalan yang sering diungkapkan dalam perusahaan kecil dan sedang. Pertumbuhan perusahaan yang cepat mengakibatkan meningkatnya kegiatan pengambilan keputusan. Disamping itu, tanggung jawab pekerjaan juga mengalami peningkatan. Sudah barang tentu, hal ini harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan para Pengusahanya.
Menghadapi situasi pertumbuhan perusahaan yang cepat, perekrutan personel merupakan salah satu upaya penting. Para Pengusaha mesti dibantu oleh bawahan yang trampil, sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang sedang tumbuh. Para Pengusaha mesti dapat memprioritaskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Juga, mereka mesti bertanggung jawab atas pemilihan manajemen, karyawan baru, pemecatan dan promosi karyawan lain.
Kegagalan dalam mendelegasikan tugas
Sesuai dengan pertumbuhan bisnis maka kemampuan teknis Pengusaha harus digantikan dengan kemampuan managerial, seperti : coordinating, organizing dan directing. Pengusaha dan juga pemilik perusahaan, mesti belajar mengatur orng lain untuk melakukan sesuatu bagi dirinya. Janganlah serba ingin menyelesaikan sendiri dalam melaksanakan tugas.
Penambahan tenaga kerja memang diperlukan dalam perusahaan yang sedang tumbuh. Tatapi bila tidak dibarengi dengan pendelegasian tugas, hanya akan memperberat tugasnya.
Kegagalan dalam melakukan kaderisasi
Selalu menunda-nunda pengembangan kemampuan bawahan merupakan salah satu penyebab kegagalan bisnis. Hal ini terutama tampak pada perusahaan kecil di mana tenaga karyawan dengan spesialisasi tertentu kurang memadai jumlahnya. Kondisi perusahaan semacam ini sangat rentan bila ada personel penting di bagian marketing, production atau keuangan yang mengundurkan diri. Ini merupakan bukti bahwa pihak manajemen telah gagal dalam melakukan kaderisasi untuk menggantikan jabatan tertentu.
Kegagalan ini akan bertambah parah bila para Pengusaha tidak memiliki minat untuk mengembangkan bawahannya, atau mereka ini merasa takut bakal disaingi oleh bawahannya sendiri.
Upaya kaderisasi tenaga pengganti memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi keuntungan yang akan diraih perusahaan memiliki nilai yang jauh lebih besar. Karenanya, sebaiknya perusahaan sudah memikirkan masalah kaderisasi ini sejak dini.
Kegagalan mengenal kekuatan sendiri
Agar kondisi keuangan tetap kuat, perusahaan harus menyesuaikan area pertumbuhannya dengan kekuatan perusahaan yang spesifik. Malah kalau dipandang perlu, sumber daya yang ada dapat dihubungkan dengan peluang-peluang baru.
Untuk menerapkan strategi terbaik, perusahaan harus dapat mengenal kekuatannya sendiri, dan dalam bidang apakah kekuatan tersebut cocok untuk diterapkan.
Sebagai kontrol, para Pengusaha perlu menjawab berberapa pertanyaan penting : Kekuatan spesifik apakah yang dimiliki perusahaan? Apakah kekuatan tersebut telah dimanfaatkan dibagian yang tepat? Bagaimana cara memanfaatkan kekuatan ini agar perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi, demografi, pengetahuan dan teknologi?
Pada dasarnya, untuk menentukan strategi mana yang paling cocok, para Pengusaha perlu mengevaluasi tentang apa yang dibeli oleh konsumen, apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi. Apa yang harus dilakukan perusahaan tidak lain adalah memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan memanfaatkan kekuatan sendiri. Dalam hal ini, tampaknya, berlaku kearifan Sun Tzu yang mengatakan : Mengenal kekuatan sendiri dan tahu kekuatan musuh, seratus kali perang, seratus kali menang.
Ketujuh faktor penyebab kegagalan di atas perlu diperhatikan oleh para Pengusaha bersama seluruh tim kerja. Karena, kesuksesan suatu perusahaan itu sebenarnya bukan karena adanya ide besar, tetapi karena adanya tim manajemen yang baik dan terpadu. Kegagalan memang bisa saja terjadi, tetapi bila kita mampu mengantisipasinya, maka kesuksesan akan lebih mudah kita raih

dari

Pesan Untuk Pengunjung

Jangan lupa sholat, beramal sholeh, dan zakat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Ilmu tidak bisa di dapat dengan badan yang santai

Asal Negara Pengunjung