Shasa menengadahkan kepalanya. Diputarnya ke kanan kemudian ke kiri. Diregangkannya tangan kanannya. Kemudian diputarnya pinggangnya ke kanan dan ke kiri. Shasa menghembuskan nafasnya dengan lega. Akhirnya PR Matematika ini selesai juga. Dilihatnya jam dinding. Wahh.. ternyata sudah hampir pukul sembilan malam! Lama juga ia berkutat dengan soal-soal Matematika. Pantas saja tubuhnya terasa penat.
“Kok sepi ya?” tanya Shasa dalam hati. Shasa kemudian bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar mama. Diketuknya pintu kamar dengan perlahan. Tak terdengar suara apapun. Perlahan-lahan Shasa membuka pintu kamar dan mengintip ke dalam. Dilihatnya mama sedang asyik mengetik. Pantas saja! Kalau sudah mengetik, mama seolah lupa dengan sekelilingnya.
Shasa mendekati meja tempat mama mengetik. Dilihatnya kertas-kertas dengan coretan hijau dan merah bertebaran. Kamus bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bertumpuk di dekat laptop.
“Mama sedang apa?” tanya Shasa ingin tahu.
“Sedang mengetik cerita,” jawab mama. Jari-jari tangannya bergerak lincah menekan huruf demi huruf yang ada di laptop.
“Kok pakai kamus segala?” tanya Shasa lagi. Shasa sering melihat mama mengetik cerita tapi baru kali ini mama sampai perlu membuka-buka kamus.
Mama menggerakkan kursor dan menekan tanda ‘simpan’. “Sudah selesai PR-nya?” tanya mama.
“Sudah,” jawab Shasa. “Pertanyaan Shasa kok gak dijawab?”
Mama tertawa kecil. “Mama sedang membuat cerita dongeng yang diadaptasi dari dongeng berbahasa inggris,” mama menjelaskan. “Jadiii.. setiap menemukan kata-kata yang mama tidak tahu artinya, mau tidak mau, mama harus membuka kamus bahasa Inggris.”
Shasa melebarkan matanya. Membuka kamus? Uhh.. Shasa paling tidak suka. Ribet rasanya harus membuka halaman demi halaman buku tebal itu. Belum lagi menelusuri huruf-hurufnya yang berukuran kecil untuk mencari tahu artinya.
“Kalau setiap kata harus dicari artinya, kapan selesai mengartikannya, Ma?”
Mama tertawa mendengar pertanyaan Shasa. “Tidak perlu setiap kata dicari artinya, Shasa sayang.. Hanya kata-kata yang Mama tidak tahu saja yang Mama cari artinya di dalam kamus,” Mama menjelaskan.
Shasa memperhatikan kertas yang ada di dekat laptop. Mama menuliskan arti kata-kata yang ia tidak tahu artinya dengan tinta hijau.
“Yang tidak ada tulisan warna hijaunya ini mama sudah tahu artinya ya?” Shasa memastikan.
“Iya dong..”
“Mama tahu darimana?” tanya Shasa lagi.
“Dulu ketika duduk di bangku SMU, Mama les bahasa inggris,”kata Mama.
“Kok Mama masih ingat sih arti kata-kata itu?” tanya Shasa heran. Hebat juga mama. Kalau Shasa, baru saja keluar dari tempat les bahasa inggris, sudah lupa deh arti kata yang dijelaskan di tempat les.
“Ingat dooonggg.. Mama gitu loh!”
“Ahhh.. Mamaaa..,” Shasa berseru gemas. “Kasih tahu rahasianya doongg..”
“Apa ya rahasianya?” Mama malah balik bertanya. Wajahnya serius. Jari telunjuk kanannya mengetuk-ngetuk meja. “”Mama memang suka dengan bahasa Inggris,” Mama berkata setelah terdiam beberapa saat. “Karena suka, Mama selalu menyimak pelajaran bahasa Inggris di sekolah dan di tempat les dengan serius. Setiap kali ada lirik lagu bahasa Inggris atau bacaan berbahasa Inggris, Mama coba mengartikannya. Kalau ada yang Mama tidak tahu artinya, Mama cari di dalam kamus. Karena sering membaca dan mengartikan, lama-lama kosa kata Mama dalam bahasa Inggris semakin bertambah banyak. Sampai sekarang, setiap kali mama menemukan atau menjumpai kata-kata berbahasa inggris, entah berupa iklan produk, ucapan, berita atau apapun yang mama tidak tahu artinya, mama cari artinya di dalam kamus.”
Shasa merenung. “Jadi intinya harus rajin menyimak dan tidak boleh malas membuka kamus ya, Ma?”
“Ya iyalahhh..” Mama menjawab sambil menirukan gaya Shasa. “Kalau ingin mahir berbahasa, jadikan kamus sebagai teman.”
“Idiihhh… Mamaaa.. masa’ teman Shasa berbentuk segi empat sih? Kan lebih asyik kalau temannya itu seperti Rara, Nia, Fira atau siapa lah…”
Mama mencubit pipi Shasa dengan gemas. Dasar Shasa! Dikasih tahu serius malah bercanda!
Shasa mengelak sambil tertawa-tawa. Shasa salut dengan mamanya. Cepat-cepat ia keluar dari kamar mama. Kalau Shasa sih lebih suka bertanya sama mama daripada harus membuka kamus, hehehehe… Eh, jangan ditiru ya!
Erlita Pratiwi
erlitapratiwi @cbn .net .id
http://ceritaanak.org/index.php/cerita-anak-orisinil/226-teman-segi-empat?showall=1&limitstart=